Senin, 13 Mei 2019

Tugas 10

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Kerangka Penelitian
Sebelum memulai penelitian perlu dibuat langkah-langkah penelitian, 
dimana langkah- langkah penelitian tersebut adalah:
Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian
Studi 
pendahuluan
Identifikasi 
masalah
Tujuan studi
Pengumpulan data
Data primer :
 Survai Volume Simpang
 Survai Geometrik Simpang
 Survai Lampu Lalulintas
Analisis data :
Arus Jenuh Dengan Metode Slice
Arus Jenuh dengan MKJI
Hasil dan Kesimpulan
Mulai

3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan pada simpang Jalan Raya Dalung Permai –
Jalan Raya Padang Luwih. Berikut peta yang menunjukkan lokasi penelitian ini.
Gambar 3.2 Lokasi Penelitian
3.3 Studi Pendahuluan
Berdasarkan pengamatan secara menyeluruh, dapat diketahui bahwa 
simpang ini mempunyai karakteristik sebagai berikut :

1. Memiliki volume lalu lintas yang cukup padat
2. Merupakan salah satu akses menuju kawasan tujuan pergerakan.
3. Sering terjadi antrian kendaraan yang akan memasuki simpang pada jam-jam 
puncak.
Ketiga hal tersebut menjadikan simpang ini cukup layak sebagai obyek penelitian. 
3.4 Identifikasi Masalah dan penetapan tujuan
Pada penelitian ini, lokasi yang dipilih adalah simpang Raya Dalung 
Permai – Jalan Raya Padang Luwih. Lokasi ini dipilih karena merupakan simpang 
yang memiliki countdown timer. Nilai arus jenuh pada simpang Raya Dalung 
Permai – Jalan Raya Padang Luwih dengan countdown timer yang terjadi pada 
simpang belum diketahui, maka dengan diadakannya penelitian ini tujuan yang 
diharapkan yaitu untuk memperoleh nilai arus jenuh yang terjadi pada simpang. 
Untuk menganalisa nilai arus jenuh serta diperlukan landasan teori yang diambil 
dari beberapa sumber. 
3.5 Pengumpulan Data
Untuk memperoleh tujuan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya maka 
dilakukan pengumpulan data. Pengumpulan data tersebut digolongkan menjadi 
dua yaitu data primer dan data sekunder. Untuk data sekunder adalah data yang 
didapat dari sumber lain, sumber ini didapat dari instansi swasta, instansi 
pemerintah antara lain dapat berupa laporan penelitian , laporan sensus, peta dan 
foto. Data sekunder terdiri dari jumlah penduduk yang didapat dari instansi 
pemerintah yaitu Badan Pusat Statistik . Sedangkan untuk data primer didapat 
dengan melakukan survey. Adapun metode, jumlah surveyor, serta perlengkapan 
yang diperlukan dalam melakukan survai berikut akan dijelaskan selengkapnya :

3.5.1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung oleh penulis dengan cara 
mengadakan survai didaerah survai. Survai ini dilakukan pada satu hari kerja dan 
jam puncak sore dari pukul 16.00 – 19.00. Data yang dikumpulkan disini adalah: 
volume lalu lintas pada simpang yang dimaksud, geometrik jalan, volume 
kendaraan, waktu pergerakan kendaraan dengan perubahan lampu.
a. Survai Data Lalu Lintas
Survai data lalu lintas yang dilakukan adalah survai data volume kendaraan 
yang berada pada Simpang Jalan Raya Dalung Permai – Jalan Raya Padang 
Luwih. Survai ini dilakukan dengan tujuan mengetahui jumlah kendaraan yang 
melewati simpang tersebut sehingga arus jenuh dari simpang tersebut dapat 
diketahui.
Pengumpulan data volume lalu lintas pada simpang dilakukan dengan 
mencatat semua kendaraan yang lewat pada dua buah titik pengamatan atau garis 
pengamatan pada ruas jalan dan simpang yang diamati oleh surveyor, kendaraan 
digolongkan kedalam tiga kategori yaitu :
a. Sepeda Motor / Motorcycle (MC)
b. Kendaraan ringan / Light Vehicle (LV)
c. Kendaraan berat / Heavy Vehicle (HV)
1. Peralatan yang digunakan
Peralatan yang digunakan dalam survai ini adalah sebagai berikut:
a. Alat video camera untuk merekam keadaan simpang.
b. Computer atau laptop untuk memutar rekaman dan menghitung volume 
kendaraan yang ada pada simpang Jalan Raya Dalung Permai – Jalan Raya 
Padang Luwih.
c. Alat penghitung untuk menghitung jumlah kendaraan di tiap kaki simpang.
2. Metode survai
Metode survai dalam pengumpulan data ini adalah volume lalulintas di 
klasifikasikan menurut arah dan jenis kendaraan. Metode yang digunakan 
dalam teknik pengumpulan data adalah metode perhitungan secara recording 
dengan cara pemasangan kamera video pada bagian tepi jalan untuk mengamati 
pergerakan kendaraan yang melintasi simpang dan dilanjutkan dengan manual 
count, yaitu seorang pengamat akan mencatat masing – masing jenis kendaraan 
yang melewati stop line. Adapun titik pengamatan persimpangan adalah video 
hasil rekaman pada persimpangan yang akan diputar kembali dengan software 
pemutar video pada computer. Survai volume lalu lintas dilakukan selama 20 
kali waktu hijau. Pencatatan volume lalu lintas dilakukan setiap 3 detik pada 
setiap intervalnya.

b. Survai Geometrik Simpang
Data yang diambil pada geometrik jalan adalah lebar perkerasan, lebar 
bahu, jumlah arah dan lajur lalu lintas.
1. Peralatan yang digunakan
Surveyor dilengkapi dengan alat ukur berupa meteran, formulir survai, alat tulis 
(ballpoint), dan alat tulis (hard board).
2. Metode survai
Metode survai pada pengumpulan data ini adalah :
- Pencatatan dilakukan secara manual.
- Survai dilakukan oleh tiga orang surveyor, yaitu satu orang mencatat data dan 
dua orang melakukan pengukuran.
3. Survai Lampu Lalu Lintas (sinyal)
Maksud dari survai ini adalah untuk mengetahui tipe control alat pemberi 
isyarat lampu lalu lintas, panjang siklus, waktu hijau, waktu merah, dan waktu 
kuning. Survai pengaturan lampu lalu lintas dilakukan pada jam puncak. 
Alat – alat yang di perlukan dalam survai pengaturan arus lalu lintas yaitu: 
a.Stop watch atau jam digital untuk mengetahui waktu kuning hijau dan 
merah.
b. Formulir survai

3.6 Metode Analisis Data
Data yang dikumpulkan akan diolah sesuai dengan keperluan analisis data, 
antara lain :
3.6.1 Analisis Arus Jenuh Dengan Metode Time Slice
Analisis yang dilakukan pada pengamatan arus jenuh simpang adalah 
dengan menggunakan metode time slice. Data lalu lintas atau kendaraan yang 
sudah di rekam dengan video camera pada persimpangan selanjutnya dianalisis 
dengan peralatan computer atau laptop. Alokasi waktu setiap slice ditentukan 
setiap 3 detik dan jumlah interval setiap slice yang memenuhi syarat saturation 
flow paling sedikit 20 interval waktu hijau. Setelah dilakukan kompilasi data, 
dilakukan analisis data yaitu perhitungan emp kendaraan berat, kendaraan ringan, 
dan sepeda motor. Perhitungan nilai emp dilakukan dengan berbagai tahapan. 
Tahap pertama dari analisis tersebut adalah perhitungan arus jenuh lapangan 
dengan menggunakan metode potongan waktu. Dasar dalam metode ini adalah membagi setiap waktu hijau kondisi jenuh ke dalam potongan waktu dengan 
interval tetap. Setelah didapatkan nilai arus jenuh, dilakukan perhitungan nilai 
emp untuk masing-masing kendaraan. Perhitungan nilai emp dilakukan pada 
masing-masing potongan waktu, dengan menggunakan rumus:
3.6.2. Analisis Arus Jenuh Dengan Metode MKJI
Selain menggunakan metode time slice, penelitian ini juga menggunakan formulir 
SIG yang merupakan salah satu prosedur perhitungan yang terdapat pada MKJI 
sebagai permbanding. 
Adapun langkah – langkah dari prosedur perhitungan arus jenuh adalah sebagai 
berikut :
1. Kondisi – kondisi geometrik, pengendalian lalu lintas dan lingkungan 
tertera pada formulir SIG I.
2. Data arus lalu lintas dapat dilihat pada formulir SIG II.
3. Waktu kuning dan waktu merah semua dapat dilihat pada formulir SIG III.
4. Hasil perhitungan arus jenuh ditunjukkan pada formulir SIG IV.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar